Berikutini adalah unsur-unsur ceramah, kecuali Penceramah; Pendengar; Materi; Metode; Mekanisme; Jawaban: E. Pembahasan: Ada lima unsur ceramah, yaitu penceramah, pendengar, materi yang disampaikan, metode atau cara penyampaian ceramah, dan media yang digunakan untuk melakukan ceramah. Dengan demikian, jawaban yang tidak benar adalah E. MenyuntingPidato Menyunting pidato merupakan kegiatan memperbaiki teks pidato, perbaikan meliputi kata atau kalimat yang kurang tepat menjadi tepat. Menyunting kata atau kalimat dalam Bahasa Indonesia dilakukan agar kata atau kalimat yang digunakan menjadi tepat. Menyunting teks pidato berdasarkan aturan atau kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia. Playthis game to review Education. Cara - cara menyusun bahan ceramah, kecuali Seharusnyatanda baca yang digunakan ialah tanda koma (,) setelah nama orang. Hal ini merupakan salah satu cara menyunting yang perlu diperhatikan. Tanda baca yang digunakan ini memiliki kesalahan penulisan karena seharusnya ditulis menjadi Suyatna, S.Pd. Diksi. . PertanyaanUrutan yang tepat untuk menyunting teks ceramah adalah .... menyiapkan teks, mengecek unsur kebahasaan, memperdetail penjelasan membuat teks, menyiapkan teks, mengecek unsur kebahasaan yang salah menyiapkan teks, mengidentifikasi kelengkapan struktur, mengecek unsur kebahasaan termasuk ejaan membuat teks, menyiapkan teks yang telah dibuat, mengidentifikasi kelengkapan struktur, mengecek ejaan dan membetulkan jika ada yang salah melakukan persiapan penyuntingan, menyediakan buku-buku yang diperlukan, membetulkan ejaan yang salah, mengidentifikasi kelengkapan struktur Jawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah yang tepat dalam menyunting teks ceramah adalah sebagai berikut. Menyiapkan teks. Mengidentifikasi kelengkapan unsur. Mengecek unsur-unsur kebahasaan, termasuk ejaan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah yang tepat dalam menyunting teks ceramah adalah sebagai berikut. Menyiapkan teks. Mengidentifikasi kelengkapan unsur. Mengecek unsur-unsur kebahasaan, termasuk ejaan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!7rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal! Pengertian Teks Ceramah Pustaka khotbah yakni teks yang berisi pemberitahuan, pengutaraan suatu informasi baik butir-butir maupun informasi umum lainnya bakal disampaikan di depan cucu adam banyak oleh ahli ataupun hamba allah yang mengatasi bidangnya baik secara sambil maupun melewati media elektronik dan digital. Pengertian teks lektur di atas sejala dengan pernyataan Cak regu Kemdikbud 2017, hlm. 78 yang menyingkapkan bahwa ceramah yakni musyawarah di depan masyarakat yang ampuh penyampaian suatu informasi, kabar, dan sebagainya. Penceramah galibnya adalah hamba allah-makhluk yang memintasi bidang informasi yang disampaikan. Ceramah diperuntukkan untuk didengarkan maka itu banyak orang. Medianya boleh dibicarakan langsung di kelas, balairung, atau melalui wahana komunikasi seperti televisi, radio, internet dan media informasi lainnya. Pembelajaran di sekolah kebanyakan disampaikan melalui lektur. Sebagaimana dengan kuliah pendidikan tinggi, kebanyakan Dosen akan menyampaikan materi sangat metode ceramah. Tentunya, metode penataran hari ini sudah makin variatif dan bukan hanya ceramah semata-mata. Tetapi demikian ceramah sebagai pelecok satu metode pendedahan paling klasik tetaplah dibutuhkan bahkan dalam suatu metode pembelajaran nan minimal mutakhir sekali lagi. Dalam vitalitas sehari-masa sewaktu-waktu ceramah tertumbuk pandangan ataupun terasa seperti kuliah atau khotbah. Hal tersebut tidak boleh disalahkan, namun sebetulnya syarah bertambah umum bersumber khotbah maupun pidato. Buat mencerna perbedaannya, simak penjelasan di radiks ini. Perbedaan Ceramah, Pidato & Orasi Syarah merupakan ura-ura di depan umum yang bertambah cenderung bertabiat persuasif, yakni kepingin mengajak pendengar mengubah sensasi, sikap, maupun tindakannya. Pidato juga dapat bertambah sering digunakan lakukan menumbuhkan ki dorongan dan mendapatkan dukungan mulai sejak pendengarnya. Sementara itu, Pidato merupakan pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian pengetahuan mengenai keagamaan dan praktik beribadah, hingga ajakan-pelawaan untuk memperkuat keimanan pendengarnya. Sementara itu, khotbah berperangai kian umum karena khotbah menyampaikan suatu pesiaran, mualamat, alias isu tertentu nan mencakup semua bidang dan disampaikan oleh juru atau hamba allah-anak adam tukang dalam bidangnya. Struktur Teks Ceramah Sebagai halnya teks lainnya, wacana pidato memiliki struktur yang membangun teks ini melalui beberapa bagian pembangunnya. Bagian-episode pendiri struktur teks ceramah menghampari pembuka/pendahuluan, isi, penutup. Berikut adalah struktur bacaan pidato yang dikemukakan oleh Tim Kemdikbud 2017, hlm. 92. Pembuka Tesis Mandraguna pengenalan isu, masalah, pengetahuan hingga penglihatan penceramah akan halnya topik yang akan dibahas. Bagian ini sama dengan tesis intern teks eksposisi. Isi Sangkut-paut argumen Berupa nikah argumen-argumen pembicara yang berkaitan dengan topik nan dibicarakan pada pembuka maupun tesis. Bagian ini kebanyakan mengemukakan pula bervariasi fakta dan data yang memperteguh argumen-argumen penceramah. Pengunci Penandasan kembali Ialah penegasan kembali mengenai apa yang disampaikan dalam kuliah. Peristiwa ini bertujuan untuk memastikan kuliah tak memberikan pemahaman nan keliru dari yang dimaksudkan, sebatas agar diingat maka itu pendengarnya. Selain itu, agar ceramah terniat dan pendengarnya tergoyahkan kerjakan melakukan sesuatu, penggalan ini juga halal diisi oleh rekomendasi atau saran akan halnya topik yang disampaikan. Kaidah Kebahasaan Pustaka Pidato Teks ceramah juga memiliki karakteristik dan ciri tunggal kebahasaan tunggal yang cenderung beda dengan teks lain. Berikut yakni beberapa kaidah kebahasaan dari teks ceramah. Banyak mempekerjakan kata ganti orang pertama tunggal dan kata saling anak adam kedua jamak sebagai sapaan. Perkenalan awal ubah pertama contohnya merupakan saya, aku, kami mengatasnamakan gerombolan. Darurat pengenalan kedua jamak ialah anak-anak, hadirin, bapak-bapak, ibu-ibu, kalian, saudara-saudara. Banyak menunggangi kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan topik yang dibahas. Misalnya jika topik nan di bahas adalah kebahasaan atau sastra, istilah-istilah yang muncul membentangi prosa, puisi, etika bersopan santun, sarkasme, majas, kesantunan beristiadat. Memperalat kata-introduksi yang menunjukan jalinan sebab akibat atau argumentasi. Contohnya yakni dengan demikian, risikonya, oleh karena itu, maka, sebab, karena. Banyak memakai kata kerja mental, misalnya memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, diharapkan, berasumsi, meringkas, berpendapat. Menggunakan pengenalan-kata persuasif, seperti diharapkan, sebaiknya, hendaklah, terlazim, harus. Selain daftar di atas, referensi orasi pun banyak menggunakan kalimat bineka bersusun. Penjelasan mengenai kalimat majemuk bertingkat dalat dilihat artikel di bawah ini. Baca kembaliKalimat Beraneka rupa Bertingkat, Setara, Rapatan & Fusi Ciri Teks Kuliah Ada pun ciri-ciri teks kuliah akan dipaparkan pada daftar di bawah ini. Ada sesuatu nan dijelaskan maupun diinformasikan bakal memperluas informasi para pendengar. Disampaikan makanya seseorang yang punya keahlian atau dianggap ahli dalam rataan atau disiplin mantra yang diceramahkan. Terdapat ajakan atau usaha bagi memungkiri sikap atau melakukan tindakan terhadap materi yang dibicarakan. Mandraguna argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan. N kepunyaan fakta dan data nan memperkuat argumen dalam teks. Terdapat komunikasi dua ataupun banyak arah antara pembicara dan pendengar, yaitu kasatmata dialog, dengar pendapat, kolom komentar tanggapan video takdirnya daring, dsb. Persiapan-langkah penyusunan pustaka orasi menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 96 adalah sebagai berikut ini. 1. Menentukan Topik Menentukan topik tentunya menjadi peristiwa pertama yang harus ditentukan. Tentunya, kadang-kadang topik ceramah pun boleh didapatkan dengan lain sengaja misalnya ketika kita membaca teks berita dan mendapatkan pemberitaan nan madya hangat dibicarakan. Namun, topik tersebut harus tetap ditentukan dan diolah melalui langkah selanjutnya, bukan namun sumber akar mengambil tren terbaru saja. Topik yang diambil dapat meliputi keterampilan, keahlian, pengalaman pribadi, hobi, pelajaran, pendapat pribadi, minat khalayak, biografi tokoh terkenal, dsb. 2. Merumuskan Tujuan Ceramah Selanjutnya, tujuan adalah hal yang harus diperhatikan ketika sudah menemukan topik yang akan dibawakan. Bagi segala kita menerimakan khotbah? Apakah bikin berbagi ilmu? Mengajak mustami kerjakan mengerjakan sesuatu? Dsb. Namun, dalam cerminan luasnya, tujuan kuliah membentangi Intensi umum, yang meliputi ceramah informatif, kuliah persuasif, ceramah rekreatif hiburan Intensi spesial, yang merupakan rincian dari harapan umum, tujuan ini meliputi kebahasaan Indonesia kerjakan harapan umum pelajaran, mandu melukis untuk tujuan umum keahlian atau hobi, riwayat hidup Soekarno cak bagi maksud masyarakat biografi tokoh. 3. Mengekspresikan Kerangka Ceramah Tulangtulangan pustaka ceramah adalah rencana yang memuat pokok-pokok bahasan struktur teks ceramah. Setiap bagian struktur yaitu pembuka, isi, dan penutup dibuat kalimat pokok ataupun ide modalnya terlebih dulu tanpa penjelasan detail. Pembuatan rang bacaan kuliah yang baik harus memperhatikan Ketiga struktur harus dibuat pembuka, isi, dan penutup Tujuan ceramah harus diungkapkan dengan jelas Pastikan setiap episode bagan hanya memiliki satu gagasan pokok Bagian setiap kerangka harus tersusun secara konsekuen Merumuskan Ceramah beralaskan Rancangan 4. Menyusun Ceramah Berdasarkan Rancangan Sehabis kerangka telah selesai dibuat, maka kembangkan setiap kalimat kiat menjadi paragraf-gugus kalimat nan diberi kalimat penjelas, baik secara deduktif kalimat pokok di awal alinea maupun induktif kalimat pokok di akhir paragraf. Bersamaan dengan itu, penulisan teks syarah kembali harus dibarengi dengan penghayatan terhadap bulan-bulanan-bahan yang akan disampaikan. Caranya adalah sebagai berikut Mengkaji bahan secara kritis Meninjau kelayakan materi terhadap khalayak ramai atau pendengar orasi Meninjau kembali beraneka rupa incaran yang prospek mendapatkan cak membela kontra Menyusun sistematika objek referensi ceramah Membereskan materi syarah beralaskan jalan pikiran yang logis Membetulkan Bacaan Ceramah Pasca- menyelesaikan ceramah, tahap selanjutnya yakni untuk mengedit teks tersebut. Pengeditan bertujuan bikin menyempurnakan ataupun lakukan mengurangi salah paham-kekeliruan yang siapa terjadi dalam satu teks. Maka itu karena itu, sendiri editor setidaknya harus Mengarifi bagaimana cara penulisan teks nan baik, Khusyuk memahami topik yang akan dibahas dalam teks tersebut, serta mencerna aturan-adat kebahasaan, seperti ki aib ejaan dan jenama baca. Kegiatan penyuntingan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut. Mengonstruksi, memformulasikan, atau menulis wacana ceramah nan akan disunting. Penyediaan korban-sasaran pemandu penyuntingan, seperti mana Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI dan Kamus. Keduanya bisa ditemukan secara daring. Selain itu, bahan-sasaran tersebut harus disesuaikan dengan wacana yang akan disunting dalam kesempatan ini teks ceramah. Mencela bahan suntingan secara cermat, baik itu berkenaan dengan prinsip penguraian isi maupun kaidah ke Memperbaiki kesalahan yang terdapat privat alamat suntingan secara benar dengan berpedoman pada sumber-mata air yang dapat dipercaya PUEBI dan KBBI. Contoh Teks Ceramah Tentang Sekolah Jepang Pembuka Pernahkah anda pergi ke Jepang? Jepang terjadwal negara mungil di Asia yang sudah beradab. Banyak hal yang teradat diketahui tentang Jepang. Umum negara ini ki berjebah mempertahankan pagar adat nan berkembang di masyarakatnya. Isi Momongan-anak Jepang membeningkan sekolah mereka setiap musim, sejauh seperempat jam dengan para hawa. Itulah nan menyebabkan munculnya generasi Jepang yang tercecer dan suka pada kebersihan. Para petatar belajar menjaga kebersihan karena dalam mengatasi kebersihan merupakan bagian berpunca etika Jepang. Siswa Jepang, dari tahun purwa sebatas tahun keenam sekolah sumber akar harus belajar etika dalam berurusan dengan masyarakat. Pekerja kebersihan di Jepang pelalah disebut sebagai “insinyur kesehatan” dan mendapatkan gaji setara dengan Rp50 Miliun per bulan. Untuk merekrut mereka dilakukan melampaui tes termasuk dan interviu. Jepang tidak punya sumber daya alam yang melimpah sebagaimana Indonesia. Mereka sering kejangkitan gempa bumi, tetapi itu tidak mencegah Jepang menjadi negara dengan kemujaraban ekonomi terbesar kedua di dunia. Rakyat Jepang mengendalikan kekurangan mata air daya alam dengan mengoptimalkan sumber kunci lainnya, yaitu mata air pusat manusia. Seandainya sira menyingkir ke sebuah kafe prasmanan di Jepang maka kamu akan melihat orang-orang yang cuma makan sebanyak nan mereka butuhkan. Dengan semacam itu, tidak ada repih-repih makanan. Selain itu, dari warung kopi tidak terserah limbah apa pun. Penegasan Ulang Masyarakat Jepang sangat menghargai waktu. Mereka sering menepati waktu. Malar-malar, tingkat keterlambatan kereta di Jepang hanya seputar 7 ketika per tahun. Budaya mereka n domestik menghargai kredit waktu sangat dijaga sehingga mereka suntuk tepat waktu, dengan perhitungan menit dan momen. Jepang sangat menghargai pendidikan. Masyarakatnya mendukung visi pendidikan di Jepang. Sekiranya kamu bertanya kepada mereka, “Apakah kekuatan pelajar itu?” Maka mereka akan menjawab bahwa, “Pelajar merupakan masa depan Jepang”. Konseptual Bacaan Ceramah Ringkas Pentingnya Berajar Santun Pembuka pendahuluan Pemilihan alas kata-kata oleh masyarakat intiha-pengunci ini memfokus semakin menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya habis saat kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan-idiom banyak dok n domestik menyatakan pendapat dan perasaan-perasaannya, sebagai halnya ketika berdemonstrasi ataupun rapatrapat masyarakat. Kata-pembukaan mereka kasar sarkastis, menyerang, dan tentu saja hal itu dahulu menggores hati yang menerimanya. Isi wasilah argumen Fenomena tersebut menunjukkan adanya penjatuhan standar etik, agama, dan tata nilai yang berlaku intern umum itu. Ketidaksantunan berkaitan kembali dengan rendahnya penghayatan masyarakat terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan presisi intern pemilikan kata maupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan sekali lagi dengan rasam pergaulan yang bermain internal awam itu. Penutup Penandasan Ulang Berpendidikan santun kiranya sudah menjadi satu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbudi santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi manusia nan arogan, kasar, dan kering dari poin-poin etika dan agama. Pasti saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan umum manapun. Lengkap Referensi Khotbah Pola teks ceramah beserta strukturnya dengan bervariasi topik boleh dilihat puas artikel di bawah ini Baca juga Contoh Wacana Ceramah beserta Strukturnya Berbagai Topik Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Trik Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAN Inferior X I. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Peradaban. Teks Ceramah – Secara singkatnya teks ceramah merupakan teks yang dibaca dan digunakan ketika sedang melakukan ceramah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, pengertian ceramah ialah pidato oleh seseorang dihadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan dan sebagainya. Berceramah adalah memberikan uraian tentang suatu hal pengetahuan dan sebagainya; menyampaikan ceramah. Menceramahkan adalah membentangkan member ulasan tentang suatu hal dengan ceramah. Nah agar lebih dapat memahami mengenai Teks Ceramah, kami memberikan ulasan yang dimana meliputi Pengertian Tek Ceramah, Tujuan Teks Ceramah, Perbedaan Teks Ceramah, Struktur Teks Ceramah, Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah, Ciri Teks Ceramah, Langkah Menulis Teks Ceramah dan Contoh Teks Ceramah, untuk itu simak pemaparan selengkapnya dibawah ini Pengertian Teks CeramahTujuan Teks CeramahPerbedaan Ceramah, Pidato Dan KhotbahStruktur Teks CeramahPembuka TesisIsi Rangkaian argumenPenutup Penegasan kembaliKaidah Kebahasaan Teks CeramahCiri Teks CeramahLangkah Menulis Teks CeramahMenentukan TopikMerumuskan Tujuan CeramahMenyusun Kerangka CeramahMenyusun Ceramah Berdasarkan KerangkaMenyunting Teks CeramahContoh Teks Ceramah Teks ceramah ialah teks yang berisi pemberitahuan, penyampaian suatu informasi baik pengetahuan maupun informasi umum lainnya untuk disampaikan di depan orang banyak oleh pakar atau orang yang menguasai bidangnya baik secara langsung maupun melalui media elektronik dan digital. Penjelasan diatas sejalan dengan pernyataan Tim Kemdikbud 2017, hlm. 78 yang mengungkapkan bahwa ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian suatu informasi, pengetahuan dan sebagainya. Penceramah biasanya adalah orang-orang yang menguasai bidang informasi yang disampaikan. Ceramah diperuntukkan untuk didengarkan oleh banyak orang. Medianya bisa dibicarakan langsung di kelas atau aula atau melalui sarana komunikasi seperti televise, radio, internet dan media informasi lainnya. Pembelajaran di sekolah kebanyakan disampaikan melalui ceramah. Begitu juga dengan kuliah pendidikan tinggi, kebanyakan Dosen akan menyampaikan materi lewat metode ceramah. Meskipun hari ini metode pembelajaran yang digunakan biasanya sudah lebih variatif dan tidak hanya ceramah. Tujuan Teks Ceramah Adapun tujuan teks ceramah diantaranya yaitu Informatif/instruktif Memberikan informasi tentang sebuah hal sehingga pendengar bisa memahami atau mengerti isi informasi tersebut dengan jelas dan benar. Persuasif Mengajak pendengar agar mengikuti apa yang sudah penceramah sampaikan supaya keyakinan pendengar makin bertambah guna melakukan sesuatu ke arah yang lebih baik lagi. Argumentatif Untuk meyakinkan pendengar tentang sebuah hal. Deskriptif Untuk menggambarkan atau melukiskan mengenai sebuah keadaan tertentu. Rekreatif Untuk menghibur atau menggembirakan para pendengar agar merasa senang. Naratif Untuk menceritakan sesuatu hal pada para pendengar. Terkadang ceramah tampak atau terasa seperti pidato ataupun khotbah, untuk mengetahui perbedaannya simak penjelasan selengkapnya dibawah ini. Perbedaan Ceramah, Pidato Dan Khotbah Pidato merupakan pembicaraan di depan umum yang lebih cenderung bersifat persuasif yakni ingin mengajak pendengar mengubah persepsi, sikap atau tindakannya. Pidato juga dapat lebih sering digunakan untuk menumbuhkan motivasi dan mendapatkan dukungan dari pengdengarnya. Dan sementara itu, Khotbah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian pengetahuan mengenai keagamaan dan praktik beribadah, hingga ajakan-ajakan untuk memperkuat keimanan pendengarnya. Ceramah bersifat lebih umum, ceramah menyampaikan suatu pengetahuan, informasi atau isu tertentu yang umum mencakup semua bidang dan disampaikan oleh pakar atau orang-orang ahli dalam bidangnya. Struktur Teks Ceramah Seperti teks lainnya teks ceramah memiliki struktur yang membangun teks ini melalui beberapa bagian pembangunnya. Bagian-bagian pembangun struktur teks ceramah meliputi pembuka/pendahuluan, isi, penutup. Berikut adalah struktur teks ceramah yang dikemukakan oleh Tim Kemdikbud 2017, hlm. 92. Pembuka Tesis Berisi pengenalan isu, masalah, pengetahuan hingga pandangan penceramah mengenai topik yang akan dibahas. Bagian ini sama dengan tesis dalam teks eksposisi. Isi Rangkaian argumen Berupa rangkaian argumen-argumen penceramah yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan pada pembuka atau tesis. Bagian ini biasanya mengemukakan pula berbagai fakta dan data yang memperkuat argumen-argumen penceramah. Penutup Penegasan kembali Merupakan penegasan kembali mengenai apa yang disampaikan dalam ceramah. Hal ini bertujuan untuk memastikan ceramah tidak memberikan pemahaman yang keliru dari yang dimaksudkan, hingga agar diingat oleh pendengarnya. Selain itu, agar ceramah terkenang dan pendengarnya terpengaruh untuk melakukan sesuatu, bagian ini juga biasa diisi oleh rekomendasi atau saran mengenai topik yang disampaikan. Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah Teks ceramah juga memiliki karakteristik dan ciri khas kebahasaan tersendiri yang cenderung beda dengan teks lain. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan dari teks ceramah diantaranya yaitu Banyak memakai kata ganti orang pertama tunggal dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan. Kata ganti pertama contohnya adalah saya, aku, kami mengatasnamakan kelompok. Sementara kata kedua jamak adalah anak-anak, hadirin, bapak-bapak, ibu-ibu, kalian, saudara-saudara. Banyak menggunakan kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan topik yang dibahas. Misalnya jika topik yang di bahas adalah kebahasaan atau sastra, istilah-istilah yang muncul meliputi prosa, puisi, etika berbahasa, sarkasme, majas, kesantunan berbahasa. Menggunakan kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasi. Contohnya adalah dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka, sebab, karena. Banyak memakai kata kerja mental, misalnya memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, diharapkan, berasumsi, menyimpulkan, berpendapat. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti diharapkan, sebaiknya, hendaklah, perlu, harus. Ciri Teks Ceramah Adapun ciri-ciri teks ceramah dipaparkan pada daftar dibawah ini Ada sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan untuk memperluas pengetahuan para pendengar. Disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian atau dianggap pakar dalam bidang atau disiplin ilmu yang diceramahkan. Terdapat ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau melakukan tindakan terhadap materi yang dibicarakan. Berisi argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan. Memiliki fakta dan data yang memperkuat argumen dalam teks. Terdapat komunikasi dua atau banyak arah antara pembicara dan pendengar, yaitu berupa dialog, tanya jawab, kolom komentar tanggapan video jika daring, dsb. Langkah Menulis Teks Ceramah Langkah-langkah penyusunan teks ceramah menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 96 adalah sebagai berikut ini Menentukan Topik Menentukan topik tentunya menjadi hal pertama yang harus ditentukan. Tentunya, terkadang topik ceramah juga dapat didapatkan dengan tidak sengaja misalnya saat kita membaca teks berita dan mendapatkan kabar yang sedang hangat dibicarakan. Namun, topik tersebut harus tetap ditentukan dan diolah melalui langkah selanjutnya, tidak hanya asal mengambil tren terbaru saja. Topik yang diambil dapat meliputi keterampilan, keahlian, pengalaman pribadi, hobi, pelajaran, pendapat pribadi, minat khalayak, biografi tokoh terkenal, dsb. Merumuskan Tujuan Ceramah Selanjutnya, tujuan adalah hal yang harus diperhatikan ketika sudah menemukan topik yang akan dibawakan. Untuk apa kita memberikan ceramah? Apakah untuk berbagi ilmu? Mengajak pendengar untuk melakukan sesuatu? Dsb. Namun, dalam gambaran luasnya, tujuan ceramah meliputi Tujuan umum, yang meliputi ceramah informatif, ceramah persuasif, ceramah rekreatif hiburan Tujuan khusus, yang merupakan rincian dari tujuan umum, tujuan ini meliputi kebahasaan Indonesia untuk tujuan umum pelajaran, cara melukis untuk tujuan umum keahlian atau hobi, biografi Soekarno untuk tujuan umum biografi tokoh. Menyusun Kerangka Ceramah Kerangka teks ceramah adalah rencana yang memuat pokok-pokok bahasan struktur teks ceramah. Setiap bagian struktur yaitu pembuka, isi, dan penutup dibuat kalimat pokok atau ide pokoknya terlebih dahulu tanpa penjelasan detail. Pembuatan kerangka teks ceramah yang baik harus memperhatikan Ketiga struktur harus dibuat pembuka, isi, dan penutup Maksud ceramah harus diungkapkan dengan jelas Pastikan setiap bagian kerangka hanya memiliki satu gagasan pokok Bagian setiap kerangka harus tersusun secara logis Menyusun Ceramah berdasarkan Kerangka Menyusun Ceramah Berdasarkan Kerangka Setelah kerangka telah selesai dibuat, maka kembangkan setiap kalimat pokok menjadi paragraf-paragraf yang diberi kalimat penjelas, baik secara deduktif kalimat pokok di awal paragraf maupun induktif kalimat pokok di akhir paragraf. Bersamaan dengan itu, penulisan teks ceramah juga harus dibarengi dengan penghayatan terhadap bahan-bahan yang akan disampaikan. Caranya adalah sebagai berikut Mengkaji bahan secara kritis Meninjau kelayakan materi terhadap khalayak ramai atau pendengar ceramah Meninjau kembali berbagai bahan yang kemungkinan mendapatkan pro kontra Menyusun sistematika bahan teks ceramah Menguasai materi ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis Menyunting Teks Ceramah Setelah menyelesaikan ceramah, tahap selanjutnya ialah untuk menyunting teks tersebut. Penyuntingan bertujuan untuk menyempurnakan atau untuk mengurangi kekeliruan-kekeliruan yang mungkin terjadi dalam suatu teks. Oleh karena itu, seorang penyunting setidaknya harus Mengetahui bagaimana cara penulisan teks yang baik, Benar-benar memahami topik yang akan dibahas dalam teks tersebut, serta memahami aturan-aturan kebahasaan, seperti masalah ejaan dan tanda baca. Kegiatan penyuntingan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut. Mengonstruksi, menyusun, atau menulis teks ceramah yang akan disunting. Penyediaan bahan-bahan pemandu penyuntingan, seperti pedoman Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI dan kamus. Keduanya dapat ditemukan secara daring. Selain itu, bahan-bahan tersebut harus disesuaikan dengan teks yang akan disunting dalam kesempatan ini teks ceramah. Memperhatikan bahan suntingan secara cermat, baik itu berkenaan dengan cara penyajian isi maupun kaidah ke Memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam bahan suntingan secara benar dengan berpedoman pada sumber-sumber yang dapat dipercaya PUEBI dan KBBI. Contoh Teks Ceramah Pentingnya Berbahasa Santun Pembuka pendahuluan Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan-ungkapan banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan perasaan-perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapatrapat umum. Kata-kata mereka kasar sarkastis, menyerang, dan tentu saja hal itu sangat menggores hati yang menerimanya. Isi rangkaian argumen Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya penghayatan masyarakat terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu. Penutup Penegasan Ulang Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun. Demikianlah pembahasan mengenai Teks Ceramah semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. Cara Menyusun Ceramah - Adapun langkah-langkah penyusunannya dimulai dengan menentukan topik dan tujuan, menyusun kerangka ceramah, menyusun teks ceramah berdasarkan kerangka dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami, hingga menyunting teks ceramah. img src nu 1. Menentukan Topik Ceramah Beberapa topik yang dapat dijadikan bahan ceramah adalah a. pengalaman pribadi, b. hobi dan keterampilan, c. pengalaman dalam pekerjaan, d. pelajaran sekolah atau kuliah, e. pendapat pribadi, f. peristiwa hangat dan pembicaraan publik, g. masalah keagamaan, h. problem pribadi, i. biograi tokoh terkenal, dan j. minat khalayak. 2. Merumuskan Tujuan Ceramah Ada dua macam tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. a. Tujuan umum ceramah biasanya dirumuskan dalam tiga hal yaitu memberitahukan informatif, memengaruhi persuasif, dan menghibur rekreatif. Ceramah informatif, ditujukan untuk menambah pengetahuan pendengar. Misalnya, ceramah tentang peranan para pelajar pada masa perang kemerdekaan, posisi Indonesia di kancah internasional. Ceramah persuasif, ditujukan agar pendengar mempercayai, menyetujui, atau bahkan mengikuti ajakan pembicara. Misalnya, ceramah tentang cara-cara hidup sehat dan menjaga kesehatan lingkungan. Ceramah rekreatif, ditujukan agar pendengar merasa terhibur. Karena itu, ceramah ini banyak diwarnai oleh humor, anekdot, ataupun guyonan-guyonan yang memancing tertawa pendengar. b. Tujuan khusus ialah tujuan yang merupakan rincian dari tujuan umum. Tujuan umum lebih informasional, lebih jelas, dan terukur dalam pencapaiannya. Berikut contoh hubungan topik, tujuan umum, dan tujuan khusus. Topik Keragaman budaya daerah Tujuan umum Informatif memberi tahu Tujuan khusus Pendengar mengetahui bahwa setiap daerah memiliki budaya yang khas; dalam budaya daerah terdapat nilai-nilai kehidupan yang bisa kita petik. Topik Manfaat penghijauan Tujuan umum Persuasif mengajak Tujuan khusus Pendengar memperoleh keyakinan tentang manfaat penghijauan. Pendengar mau mengikuti program penghijauan dengan baik. 3. Menyusun Kerangka Ceramah Kerangka ceramah merupakan rencana yang memuat garis-garis besar materi yang akan diceramahkan. Kerangka ceramah bermanfaat dalam memudahkan penyusunan karangan sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan teratur, menghindari timbulnya pengulangan pembahasan, serta membantu pengumpulan data dan sumber-sumber yang diperlukan. Kerangka ceramah yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Ceramah meliputi tiga bagian pokok, yaitu pengantar, isi, dan penutup. b. Maksud dari ceramah diungkapkan dengan jelas. c. Setiap bagian dalam kerangka ceramah hanya memiliki satu gagasan. d. Bagian-bagian dalam kerangka ceramah harus tersusun secara logis. 4. Menyusun Ceramah Berdasarkan Kerangka Langkah berikutnya adalah mengembangkan kerangka menjadi naskah ceramah yang utuh dan lengkap. Namun bersamaan dengan itu, perlu dilakukan pemahaman dan pengahayatan terhadap bahan-bahan yang ada, yakni dengan jalan a. mengkaji bahan secara kritis, b. meninjau kelayakan bahan dengan khalayak audiensi, c. meninjau bahan yang kemungkinan menimbulkan pro dan kontra, d. menyusun sistematika bahan ceramah, dan e. menguasai bahan ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis. via bse

cara menyunting teks ceramah kecuali